Palembang, ibu kota provinsi Sumatera Selatan, terkenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya yang kaya. Di tengah gemerlapnya kemajuan perkotaan, Sekolah Palembang hadir sebagai lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.
Sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, Palembang memiliki warisan budaya yang sangat beragam. Dari segi budaya, Palembang dikenal dengan tarian tradisionalnya yang indah, seperti tari Piring, tari Gending Sriwijaya, dan tari Bedana. Selain itu, makanan khas Palembang juga terkenal lezat, seperti pempek, tekwan, dan model.
Sejarah Palembang yang panjang juga memberikan kontribusi besar terhadap kekayaan budaya yang dimilikinya. Sebagai ibu kota Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 hingga ke-14, Palembang menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan di wilayah Asia Tenggara. Sisa-sisa peninggalan Kerajaan Sriwijaya, seperti Candi Muara Takus dan Candi Karanganyar, hingga kini masih dapat ditemukan di sekitar Palembang.
Dalam menjaga kekayaan budaya dan sejarahnya, Sekolah Palembang hadir sebagai lembaga pendidikan yang berperan penting. Sekolah ini tidak hanya mengajarkan mata pelajaran umum seperti matematika dan bahasa Inggris, tetapi juga memberikan pembelajaran tentang kearifan lokal kepada siswa-siswinya. Dengan demikian, Sekolah Palembang berperan dalam melestarikan budaya dan sejarah Palembang di kalangan generasi muda.
Salah satu cara yang dilakukan oleh Sekolah Palembang untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal adalah dengan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan budaya Palembang. Misalnya, siswa-siswa dapat belajar tari Piring atau belajar memasak makanan khas Palembang. Dengan demikian, siswa bisa lebih mengenal dan mencintai budaya Palembang sejak dini.
Selain itu, Sekolah Palembang juga mengadakan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Palembang. Para siswa diajak untuk mengunjungi Candi Muara Takus, Candi Karanganyar, dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Dalam kunjungan ini, siswa dapat melihat langsung peninggalan sejarah Palembang dan mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang sejarah kota ini.
Referensi:
1.
2.
3.
4.